Featured post
- Get link
- X
- Other Apps
Manfaat dan Mudharat Hanya Allah yang Bisa Memberikannya
Sesungguhnya perkara yang wajib diyakini oleh setiap muslim bahwasaya tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan mudharat kecuali Allah saja. Keyakinan ini yang ditanamkan oleh agama kita. Dan bahwasanya memberikan manfaat dan mudharat itu hanya milik Allah semata.
Siapa pun orangnya, setinggi apa pun derajatnya, dia tidak akan bisa memberikan mudharat. Apakah itu para malaikat, para nabi, orang-orang shalih, semuanya tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan mudharat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.” (QS Al-Araf [7]: 188)
Di dalam ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan bahwa beliau tidak bisa mendatangkan manfaat dan tidak dapat menolak mudharat kecuali apa yang telah dikehendaki oleh Allah. Padahal kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia yang paling tinggi derajatnya, yang paling mulia di sisi Allah. Namun, beliau diperintahkan untuk mengatakan hal tersebut.
Hal itu karena, memberikan manfaat dan menolak mudharat hanya Allah saja yang bisa melakukannya. Tidak ada seorang makhluk pun yang bisa melakukannya. Dan semua itu terjadi atas kehendak dariNya.
Silakan simak penjelasan selengkapnya dari khutbah Jumat yang singkat namun bermanfaat ini dengan mendownloadnya sekarang juga. Semoga Bermanfaat
Sumber : Radiorodja.com
Siapa pun orangnya, setinggi apa pun derajatnya, dia tidak akan bisa memberikan mudharat. Apakah itu para malaikat, para nabi, orang-orang shalih, semuanya tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan mudharat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.” (QS Al-Araf [7]: 188)
Di dalam ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan bahwa beliau tidak bisa mendatangkan manfaat dan tidak dapat menolak mudharat kecuali apa yang telah dikehendaki oleh Allah. Padahal kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia yang paling tinggi derajatnya, yang paling mulia di sisi Allah. Namun, beliau diperintahkan untuk mengatakan hal tersebut.
Hal itu karena, memberikan manfaat dan menolak mudharat hanya Allah saja yang bisa melakukannya. Tidak ada seorang makhluk pun yang bisa melakukannya. Dan semua itu terjadi atas kehendak dariNya.
Silakan simak penjelasan selengkapnya dari khutbah Jumat yang singkat namun bermanfaat ini dengan mendownloadnya sekarang juga. Semoga Bermanfaat
Sumber : Radiorodja.com
- Get link
- X
- Other Apps
Popular Posts
Absurditas Jendela Kaca: Sebuah Narasi Kolektif tentang Isolasi di Era Transparansi
- Get link
- X
- Other Apps
Catatan Perjalanan: Membaca 'Dibalik Jendela Kaca' dari Awal hingga Akhir
- Get link
- X
- Other Apps